Allah telah mengaruniakan kita dua telinga dan satu mulut dengan tujuan, barangkali agar kita lebih banyak mendengarkan dari pada berbicara. Gagasan-gagasan muncul saat kita dengan tenang dan rendah hati mau mendengarkan.
Gilbert Keith Chesterton berkata, ''berpikir berarti menghubungkan banyak hal.'' mengolah banyak hal seperti ini membutuhkan keheningan. Gagasan-gagasan berkembang ketika kita berada dalam keheningan. Gagasan-gagasan ini memperluas dan menciptakan cakrawala baru. Dengan demikian, keheningan memberi kemungkinan hidup yang terbuka dan berkembang. Sebaliknya,kesibukan memberi sedikit waktu atau tenaga untuk menemukan sesuatu yang baru. Kita membutuhkan banyak tenaga untuk berpikir. Dengan demikian kita dapat membuang-buang tenaga dengan melakukan kegiatan atau mengatakan sesuatu yang tidak berarti. Berpikir berarti mengolah pengalaman secara mendalam.
Duduklah dan tenanglah. Rasakan gagasan-gagasan anda melintas benak anda. Perhatikanlah dari mana gagasan-gagasan anda datang, apa yang anda buat dengan gagasan-gagasan tersebut,dan bagaimana gagasan-gagasan itu anda dapat ungkapkan.
Jangan biarkan gagasan toe menghilang begitu saja. Himpunlah gagasan anda dan buatlah itu menjadi berarti.
Gilbert Keith Chesterton telah mengungkapkan gagasannya dengan penuh humor bahwa memiliki pikiran yang terbuka saja belumlah berarti apa-apa; tujuan dari membuka pikiran, seperti halnya membuka mulut, adalah justru untuk menyerap gagasan baru dan mengolah gagasan itu menjadi sesuatu yang nyata.
Sering kali kita mengizinkan diri kita puas dengan gagasan-gagasan dan pengalaman-pengalaman yang sedang-sedang saja. Kita memang sudah membuka pikiran, tetapi kita kurang memiliki semangat dan hasrat untuk mencari gagasan-gagasan yang hebat.
Untuk mematahkan kebiasaan sepele itu, kita harus mempelajari gagasan-gagasan besar dalam bidang kesusastraan dan ilmu pengetahuan. Kita harus mulai membaca, meskipun kita hanya membaca surat kabar. Buku statistik tahunan Amerika Serikat menyebutkan bahwa hanya 305 dari 1.000 orang membaca surat kabar.
Seorang pernah berkata,''orang-orang besar berbicar mengenai gagasan-gagasan, orang-orang kebanyakan berbicara mengenai kejadian-kejadian, dan orang-orang kecil berbicara mengenai orang-orang lain.'' Tanpa memiliki gagasan besar, kita dapat dengan mudah menjadi orang kerdil.
Gagasan-gagasan tidak hanya ada demi dirinya sendiri. Definisi itu demikian terbatas, dan membuat orang frustrasi. Martin Buber, misalnya, sampai mengeluh,'' oh, kumpulan informasi! Informasi yang selalu sama!
Sebenarnya cukup mudah bagi kita membangun''menara gading'' informasi yang aman dari keberadaan masyarakat. Kita melindungi diri dari kepekaan perasaan manusiawi dengan tembok kebenaran yang kita miliki. Hal itu membuat kita gagal menangkap makna bahwa pengetahuan itu selalu bersifat relasioanal.
Orang-orang benar terdidik mengusahakan agar gagasan-gagasannya dapat menjadi kenyataan. Pencarian dan penyerapannya akan kebenaran telah mengubah informasi menjadi masyarakat.
Martin Buber berpendapat bahwa semua bentuk kehidupan nyata adalah pertemuan dengan orang lain. Setiap orang yang kita jumpai merupakan gagasan dan pengalaman yang seharusnya kita terima dan serap. Setiap orang yang kita jumpai adalah buku baru dalam perpustakaan kehidupan kita.
Dalam buku The Greening Of Amerika, Charles Reich menggarisbawahi arti ''kesadaran'' generasi. Apa yang diterima oleh generasi yang satu belum tentu diterima dan disadari oleh generasi lain. Hal itu menyebabkan terjadinya kesenjangan asumsi lebih daripada kesenjangan generasi. Untuk menjembatangi kesanjangan ini, kita harus memiliki niat yang jujur dan murni untuk saling memahami gagasan-gagasan satu sama lain.
James Burtchaell pernah menyatakan bahwa skisma (perpecahan karena pertentangan pendapat) bermula dari hilangnya kesabaran, sebelum akhirnya berkembang menjadi pertentangan prinsip.
Setiap orang cenderung terburu-buru untuk menyimpulkan. Andaikata kita mau mengekang diri dan sabar untuk mendengarkan, maka terbuka banyak kemungkinan untuk menyatukan perbedaan yang ada.
Biasanya ketidaksabaran memupuk kecerobohan; sapaan atau jawaban menjadi ketus dan kasar. Akibatnya, kesenjangan makin melebar, dan tidak ada hasrat untuk menjembataninya.
Gagasan-gagasan perlu diolah dengan bijaksana. Orang bijak cenderung cepat berpikir, cepat mendengar, tapi lambat berbicara. Dia menyadari bahwa penilaian gegabah lagi terburu-buru yang diputuskan selagi pikiran sedang keruh, hanya akan melukai perasaan dan menyakiti orang yang tidak bersalah. Gagasan-gagasan memiliki daya yang begitu kuat, maka sayang, jika dilontarkan dengan gegabah.
Seutas kabel listrik memiliki kekuatan dinamis yang tidak keliatan. Sentuhlah kabel itu dan aliran listrik segera menyentuh tubuh anda. Suatu gagasan pun memiliki daya yang sama.
Listrik memberi kita kehangatan,kesegaran, dan juga kehidupan, tetapi listrik juga bisa membunuh. Sama halnya dengan gagasan, ia bisa menghancurkan kita seperti yang terjadi pada Hitler dan Charles Manson. Namun, gagasan juga dapat menjadi sumber dari kehidupan yang bermanfaat dan penuh semangat.
Suatu keyakinan merupakan kekuatan. Jadi, kita harus mengendalikannya dengan pesan KASIH KRISTIANI. Baiklah kita bertanya pada diri kita sendiri; adakah gagasan-gagasan kita ini membangun atau malah menghancurkan?
Gilbert Keith Chesterton berkata, ''berpikir berarti menghubungkan banyak hal.'' mengolah banyak hal seperti ini membutuhkan keheningan. Gagasan-gagasan berkembang ketika kita berada dalam keheningan. Gagasan-gagasan ini memperluas dan menciptakan cakrawala baru. Dengan demikian, keheningan memberi kemungkinan hidup yang terbuka dan berkembang. Sebaliknya,kesibukan memberi sedikit waktu atau tenaga untuk menemukan sesuatu yang baru. Kita membutuhkan banyak tenaga untuk berpikir. Dengan demikian kita dapat membuang-buang tenaga dengan melakukan kegiatan atau mengatakan sesuatu yang tidak berarti. Berpikir berarti mengolah pengalaman secara mendalam.
Duduklah dan tenanglah. Rasakan gagasan-gagasan anda melintas benak anda. Perhatikanlah dari mana gagasan-gagasan anda datang, apa yang anda buat dengan gagasan-gagasan tersebut,dan bagaimana gagasan-gagasan itu anda dapat ungkapkan.
Jangan biarkan gagasan toe menghilang begitu saja. Himpunlah gagasan anda dan buatlah itu menjadi berarti.
Gilbert Keith Chesterton telah mengungkapkan gagasannya dengan penuh humor bahwa memiliki pikiran yang terbuka saja belumlah berarti apa-apa; tujuan dari membuka pikiran, seperti halnya membuka mulut, adalah justru untuk menyerap gagasan baru dan mengolah gagasan itu menjadi sesuatu yang nyata.
Sering kali kita mengizinkan diri kita puas dengan gagasan-gagasan dan pengalaman-pengalaman yang sedang-sedang saja. Kita memang sudah membuka pikiran, tetapi kita kurang memiliki semangat dan hasrat untuk mencari gagasan-gagasan yang hebat.
Untuk mematahkan kebiasaan sepele itu, kita harus mempelajari gagasan-gagasan besar dalam bidang kesusastraan dan ilmu pengetahuan. Kita harus mulai membaca, meskipun kita hanya membaca surat kabar. Buku statistik tahunan Amerika Serikat menyebutkan bahwa hanya 305 dari 1.000 orang membaca surat kabar.
Seorang pernah berkata,''orang-orang besar berbicar mengenai gagasan-gagasan, orang-orang kebanyakan berbicara mengenai kejadian-kejadian, dan orang-orang kecil berbicara mengenai orang-orang lain.'' Tanpa memiliki gagasan besar, kita dapat dengan mudah menjadi orang kerdil.
Gagasan-gagasan tidak hanya ada demi dirinya sendiri. Definisi itu demikian terbatas, dan membuat orang frustrasi. Martin Buber, misalnya, sampai mengeluh,'' oh, kumpulan informasi! Informasi yang selalu sama!
Sebenarnya cukup mudah bagi kita membangun''menara gading'' informasi yang aman dari keberadaan masyarakat. Kita melindungi diri dari kepekaan perasaan manusiawi dengan tembok kebenaran yang kita miliki. Hal itu membuat kita gagal menangkap makna bahwa pengetahuan itu selalu bersifat relasioanal.
Orang-orang benar terdidik mengusahakan agar gagasan-gagasannya dapat menjadi kenyataan. Pencarian dan penyerapannya akan kebenaran telah mengubah informasi menjadi masyarakat.
Martin Buber berpendapat bahwa semua bentuk kehidupan nyata adalah pertemuan dengan orang lain. Setiap orang yang kita jumpai merupakan gagasan dan pengalaman yang seharusnya kita terima dan serap. Setiap orang yang kita jumpai adalah buku baru dalam perpustakaan kehidupan kita.
Dalam buku The Greening Of Amerika, Charles Reich menggarisbawahi arti ''kesadaran'' generasi. Apa yang diterima oleh generasi yang satu belum tentu diterima dan disadari oleh generasi lain. Hal itu menyebabkan terjadinya kesenjangan asumsi lebih daripada kesenjangan generasi. Untuk menjembatangi kesanjangan ini, kita harus memiliki niat yang jujur dan murni untuk saling memahami gagasan-gagasan satu sama lain.
James Burtchaell pernah menyatakan bahwa skisma (perpecahan karena pertentangan pendapat) bermula dari hilangnya kesabaran, sebelum akhirnya berkembang menjadi pertentangan prinsip.
Setiap orang cenderung terburu-buru untuk menyimpulkan. Andaikata kita mau mengekang diri dan sabar untuk mendengarkan, maka terbuka banyak kemungkinan untuk menyatukan perbedaan yang ada.
Biasanya ketidaksabaran memupuk kecerobohan; sapaan atau jawaban menjadi ketus dan kasar. Akibatnya, kesenjangan makin melebar, dan tidak ada hasrat untuk menjembataninya.
Gagasan-gagasan perlu diolah dengan bijaksana. Orang bijak cenderung cepat berpikir, cepat mendengar, tapi lambat berbicara. Dia menyadari bahwa penilaian gegabah lagi terburu-buru yang diputuskan selagi pikiran sedang keruh, hanya akan melukai perasaan dan menyakiti orang yang tidak bersalah. Gagasan-gagasan memiliki daya yang begitu kuat, maka sayang, jika dilontarkan dengan gegabah.
Seutas kabel listrik memiliki kekuatan dinamis yang tidak keliatan. Sentuhlah kabel itu dan aliran listrik segera menyentuh tubuh anda. Suatu gagasan pun memiliki daya yang sama.
Listrik memberi kita kehangatan,kesegaran, dan juga kehidupan, tetapi listrik juga bisa membunuh. Sama halnya dengan gagasan, ia bisa menghancurkan kita seperti yang terjadi pada Hitler dan Charles Manson. Namun, gagasan juga dapat menjadi sumber dari kehidupan yang bermanfaat dan penuh semangat.
Suatu keyakinan merupakan kekuatan. Jadi, kita harus mengendalikannya dengan pesan KASIH KRISTIANI. Baiklah kita bertanya pada diri kita sendiri; adakah gagasan-gagasan kita ini membangun atau malah menghancurkan?
penulis : De Lova Amore
email : mey.amore@ymail.com
Post a Comment