Home » » Refleksi Manusia

Refleksi Manusia

Written By Unknown on February 9, 2013 | 1:43 PM

himapenjakarta.blogspot.com
Kita akan menjumpai banyak orang yang malang dan mencoba memanipulasi kebahagiaan kita. Manipulasi berarti seseorang '' mengendalikan hidup kita, dan mengubah kita sesuai dengan pola pikirnya''. Kekuatan yang dia miliki untuk merusak kebahagiaan pribadi kita diperoleh dari kekuatan yang kita berikan kepadanya. Jika kita merindukan hidup kita menjadi bahagia dan damai, maka kita seharusnya tidak memberikan kekuatan manipulasi tersebut kepada seorang pun. Ketidakbahagiaan ''membutuhkan'' teman; dan jika kita tidak hati-hati, setiap orang malang yang menikmati persahabatan, setiap orang yang sedih, yang bersikap acuh tak acuh dan sinis, yang kita jumpai dapat memanipulasi kedamaian hidup kita.

Yang sebaiknya kita lakukan adalah tetap memelihara kebahagiaan yang kita alami, sehingga mereka merasa tidak larut untuk bersedih. Kita tidak akan selalu hidup dalam jalinan persahabatan yang sepenuhnya menyenangkan, tetapi seorang pribadi yang matang mampu menata, memecahkan, dan keluar dari perkara yang dihadapi dengan tetap tersenyum.

Tidak ada seorang pun yang setiap saat mampu memuaskan setiap orang, dan jika kita mencobanya, kita akan mengalami ketegangan saraf. Kita harus berpijak pada anggapan bahwa setiap orang berbeda, dan karena itu kita perlu mengembangkan pengharapan yang realistis atas tanggapan orang lain. Kita tidak dapat berharap untuk hidup sesuai dengan keyakinan-keyakinan kita dan memuaskan setiap orang.

Orang-orang REAL.

REAL adalah singkatan dari Respect Every p

Person as UniQue and become Aware of how he feels by Listening.

(hormatilah setiap orang sebagai pribadi unik dan tanggaplah pada perasaannya dengan cara mendengarkan).

Pribadi yang hidup apa adanya ( Real Person) akan bersikap bebas dan berpandangan terbuka, namun ia menyadari bahwa dia tidak dapat menyenangkan atau menyetujui setiap orang. Kedamaian batinnya berasal dari kepuasan bahwa dia mampu terbuka dan mencoba menlakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Setiap orang membutuhkan beberapa teman dekat, yang dengannya iya membagikan pemikirannya yang mendalam dan mempercayakan rahasia pribadinya. Sayangnya, kita tidak dapat menjalin kedekatan yang demikian dengan setiap orang. Jadi kita harus memilih. Dari semua teman itu, siapa yang membantu kita untuk lebih menghargai hidup dan sungguh-sungguh mensyukuri keajaiban-keajaiban hidup ini? Kita harus memilih seorang sahabat dengan tidak terburu-buru dan dengan sangat hati-hati.

George Washington mengingatkan: berlakulah sopan terhadap semua orang, tetapi akrablah dengan beberapa saja, dan biarkanlah yang beberapa itu sungguh-sungguh diuji sebelum anda membuka rahasia hidup Anda kepada mereka. Persahabatan sejati ibarat tanaman yang tumbuh dengan perlahan. Ketika kita memilih seorang sahabat, kita menentukan kepribadian kita. Kita mempercayakan kepada orang itu kekuatan untuk mempengaruhi kita. Sean Connolly menggambarkan hal ini dala puisinya, Here's My Life.

Saya menjadi seorang sahabat dan batinku berbisik:

inilah hidupku, datanglah dan buatlah hidupku indah

inilah hidupku, Anda mempunyai kekuatan untuk mengubahku

inilah hidupku, Anda memiliki kesempatan untuk melukaiku

inilah hidupku, buatlah hidupku lebih baik daripada yang dapat kubuat.

Jika kita berteriak mengasihani diri kita, '' tidak ada orang yang peduli dengan saya,'' barangkali itu kesalahan kita sendiri. Kita tidak dapat membeli cinta untuk kita meliki. Cinta adalah sesuatu yang kita terima setelah kita membagikan dan menyediakan diri bagi orang lain. Kita terlebih dahulu harus menjadi pribadi-pribadi yang mampu mencintai sebelum kita mengharapkan untuk dicintai.

Pribadi yang tidak dicintai akan memiliki jati diri yang kerdil. Dia tidak akan pernah puas karena kebutuhan untuk dicintai merupakan suatu kebutuhan dasar yang setara dengan kebutuhan untuk hidup. Hanya cinta yang dapat memuaskan dahaga kita akan kehidupan kobaran perasaan kita untuk hidup dalam pengharapan.

Kekosongan dan penolakan yang terjadi karena tidak dicintai merupakan suatu pengalaman mengerikan. Mungkin diri kita sendirilah yang bersalah. Kesepian dan ketidakbahagiaan lahir ketika kita hanya memikirkan kepentingan diri kita sendiri.

penulis : De Lova Amore
email    : mey.amore@ymail.com
Share this article :

Post a Comment

 
Contact Us : Facebook | Twitter | Feeds
Copyright © 2011. Himappen Jabodetabek - All Rights Reserved
Great Created by Creating Website Modify by Agaz Santiago
Proudly powered by Blogger