Misteri sang malam menyulam
Ada mawar, duri di balik kelam
Pernah kisah, kawanku silam
Aku dan dia nyaris tenggelam
Ingin ku berenang
Aku tak bisa, jurang membentang
Mencoba ia mengerang
Kawanku ditendang
Pisau di tanah menikam
Peluru menancap, mencekam
Ku teriakan kata, geram
Oh tak bisa, aku dikecam
Kejam, itu sungguh kejamAda mawar, duri di balik kelam
Pernah kisah, kawanku silam
Aku dan dia nyaris tenggelam
Ingin ku berenang
Aku tak bisa, jurang membentang
Mencoba ia mengerang
Kawanku ditendang
Pisau di tanah menikam
Peluru menancap, mencekam
Ku teriakan kata, geram
Oh tak bisa, aku dikecam
Tajam, badai senapan menelan
Kawanku itu ditaklukan
Aku juga mereka diam,
Air mata darah tak redam
Riuh tangis makin mejadi
Kawanku hilang badan diri
Lilin-lilin coba menerangi
Kawanku terlanjur dibawa mati
Api padam, nyawa berlari
Dikau yang Maha Tahu
Tuhan segala mampu
Kami tak kuat mengadu
Batu sulit menjadi debu
Rofinus Sela Wolo
Puisi Mengenang Cebongan
Post a Comment