Gambar di atas menggambarkan seorang tetua di kampung Boawae berfoto di samping Jara Yeda, simbol kharismatik leluhur yang tak boleh dilupakan, simbol persatuan masyarakat.
Gambar di atas merupakan tampak gunung Ebulobo dari jauh dengan tampak gedung gereja dan biara di Boawae pada kisaran tahun 1919-1936
Gambar di atas merupakan gambar Madhu pada tiang korban kisaran tahun 1900 - 1940
Gambar di atas memperlihatkan Raja Boawae dengan beberapa kepala suku sekitar tahun 1915
Gambar di atas merupakan gambar Kantor administrasi Boawae dengan latar Ebulobo sekitar tahun 1915
Gambar di atas merepresentasikan kampung-kampung di Nagekeo kisaran tahun 1915
Gambar di atas merupakan gambar kampung wolo pidi pada tahun 1915
Soekarno pernah mengatakan " bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarah bangsanya sendiri". Nagekeo yang besar adalah Nagekeo yang menghargai warisan leluhurnya. Di setiap denyut nadi, derap langkah, dan hembusan nafasku adalah warisan nenekmoyangku, keberadaanku hari ini karena keberadaan leluhurku di masa lalu. we will never walk alone.. lestari bangsaku, lestari daerahku, NAGEKEO!!
Post a Comment