Home » » NAGEKEO DAN GEMA INDUSTRI RAKYAT

NAGEKEO DAN GEMA INDUSTRI RAKYAT

Written By Unknown on January 28, 2013 | 3:28 AM

NAGEKEO DAN GEMA INDUSTRI RAKYAT

Omong tentang industri mungkin orang selalu pikir tentang sesuatu yang rumit dan jumlah rupiah yang besar. Industri artinya rajin. Maka kalau kita bicara tentang industri, kita omong-omong tentang kerajinan. Kita bicara tentang bagaimana orang meningkatkan penghasilan melalui ketrampilan tangan atau mesin.

Ketika akan ke Jakarta, saya sempat mampir di kantor bupati Nagekeo dan sedikit tatap muka dan omong-omong dengan Bapa Bupati. Sedikit pamer, saya membuka laptop memperlihatkan foto-foto orang Keo Tengah membuat kripik jagung. Proyek makanan ringan dari jagung, pisang dan tepung ikan sempat didengung keras di Nagekeo. Sejumlah anggaran telah dihabiskan untuk mengirim orang-orang kampung menimba ilmu di Sulawesi. Disana-sini sejumlah orang membuat kripik jagung sebagai hasil pendidikan dengan biaya pemerintah daerah yang minim dana itu.

Departemen Perindustrian Kabupaten Nagekeo sempat membuat proposal untuk menginvestasi peralatan industri, menggoreng, mengepak hasil kripik setengah jadi dari rakyat. Saya sempat membaca proyek ideal itu dan pernah berpikir terlibat di proyek ini. Tetapi sayang sampai saat ini hanya berhenti sebagai program. Tidak ada realisasi.

Mengirim begitu banyak orang untuk belajar akhirnya menuai kesia-siaan. Seharusnya pemerintah cukup mengirim sejumlah orang yang punya jiwa wiraswasta. Kemudian dia kembali dengan ketrampilan dan menularkan pada karyawannya.

Mengangkat masalah industri di Nagekeo di sini bukan untuk mengurangi rasa hormat saya pada petinggi di sana. Saya hanya mau mengatakan bahwa sebagai orang Nagekeo, saya melihat banyak peluang disana. Semisal nanas dan pisang yang terbuang di Keo Tengah masih bisa diolah menjadi keripik. Kita juga bisa mengemas kopi Nagekeo jadi buah tangan melalui bhoku-bhoku (tabung bambu). Juga arak dari pohon lontar bisa dikemas seperti minuman alkohol Bali.

Berbagai industri rakyat bisa digalakkan di Nagekeo. Ada tenun termasuk tenun ikat yang semakin di tinggalkan, anyaman pandan dan lontar serta berbagai industri makanan kecil. Kita bisa belajar dari daerah lain di pulau Jawa selain minyak cengkeh dari Mauponggo. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua yang mencintai Nagekeo. Modhe modhe Nagekeo soo modhe. Pawe pawe kita ta Keo Nage. Pawe pawe jeka nipi nande. Mari kita bangun Nagekeo.



Share this article :

Post a Comment

 
Contact Us : Facebook | Twitter | Feeds
Copyright © 2011. Himappen Jabodetabek - All Rights Reserved
Great Created by Creating Website Modify by Agaz Santiago
Proudly powered by Blogger