Home » » Cerita Lucu Dewasa

Cerita Lucu Dewasa

Written By Unknown on April 30, 2013 | 2:12 AM

Jangan Panggil Ayah Lagi

"Nak klo ujian kamu jelek lagi, jangan coba-coba panggil aku AYAH lagi..!!

Esokan harinya sang ayah bertanya pada anaknya...

Bapak : "Gimana hasil ujian kamu, nak??"

Anak : "Hancur, Bro!!".. !!!



Ribut Soal Pakaian Dalam
Seorang pria sedang asik menatap istrinya yang sedang mencoba bh-nya yang baru beli.

"Untuk apa beha itu kau beli?" tanyanya. "Tokh kau tidak punya apa pun untuk dibungkus... "

"Hei," potong istrinya. "Apakah aku pernah ribut kalau kau memakai celana dalam?"

&*^%$#%



Suster dan Pasien Sama-sama Genit
Banu sakit, dan berkunjung ke praktek seorang dokter. Kebetulan, dokter sedang keluar, tetapi juru rawatnya sangat cantik dan berambut pirang, ELLEN, mengatakan "mungkin saya bisa menolong. Masuklah ke kamar periksa, dan tanggalkan semua pakaian Anda."

Lima menit kemudian, Ellen meletakkan tangannya yang halus ke tenggorokan Banu, dan berkata " Coba bilang: tiga puluh tiga pelan-pelan."

"Ti-ga-pu-luh-ti-ga" kata Banu

Juru rawat yang genit itu kemudian menjamah dada Banu, dan mengulangi, "Coba bilang: tiga puluh tiga pelan-pelan."

"Ti-ga-pu-luh-ti-ga" kata Banu

Ellen meletakkan tangannya ke perut Banu, dan mengulangi perintahnya. Kembali Banu mengucapkannya, "Ti-ga-pu-luh-ti-ga" katanya Banu.

Akhirnya, Ellen memegang 'barang' Banu, dan mengulangi perintahnya.

Banu berbunyi, "Satu, dua, tiga, empat, lima, ....... "



Sempat Ganti Posisi
Seorang suami menggugat cerai istrinya ke pengadilan. Di pengadilan, dia dihadapkan beberapa pertanyaan.

Hakim: "Apakah anda serius untuk menceraikan isteri Anda?"

Suami: "Serius Tuan Hakim"

Hakim: "Mengapa?"

Suami: "Karena ia diperkosa, Tuan Hakim"

Hakim: "Hah? Bukankah Anda harus membelanya. Bukan menceraikannya? "

Suami: "Seharusnya Pak Hakim. Tapi, saya lihat dia sempat ganti posisi..."



I Love You Too
Seorang napi baru kabur dari penjara setelah dipenjara 20 tahun. Dalam perjalanan kabur, ia menemui sebuah rumah dan mendobrak masuk kedalamnya untuk mencari uang. Tetapi yang ditemukan hanya sepasang pengantin muda yang sedang tidur di atas ranjang. Napi itu memerintahkan yang laki-laki turun dari ranjang dan mengikatnya dikursi.

Kemudian sambil mengikat yang perempuan ke ranjang, napi itu mencium lehernya, lalu bergegas ke kamar mandi.

Sementara si napi berada di kamar mandi, sang suami berbisik ke istrinya: "Istriku, org ini napi yg kabur dr penjara. Lihat saja baju yg dipakai, dia mungkin sudah lama dipenjara dan belom pernah menyentuh wanita dalam waktu lama.

Aku lihat bagaimana tadi dia mencium lehermu. Jika dia ingin berhubungan seks denganmu, jangan menolak, jangan mengeluh, lakukan sesuai keinginannya, berikan kepuasan. Orang ini berbahaya, jika marah, dia bisa membunuh kita. Jadi bertahanlah sayang.. I Love You.."

Balas sang istri, "Dia tidak mencium leherku. Tapi dia berbisik ke telingaku. Dia bilang dia homo dan menurutnya kamu seksi sekali dan dia menanyakan dimana body lotion? Aku jawab di kamar mandi. Bertahanlah sayang. I Love You Too�.



Milik Pedagang Daging
Seorang isteri sudah tidak tahan akan perlakuan suaminya yang kikir dan hidupnya dijatah secara pas-pasan. Pada suatu hari sang isteri meminta uang tambahan dua puluh ribu rupiah kepada suaminya.

"Tolonglah tambah, dua puluh ribu sajapun cukuplah agar kita bisa sesekali makan daging ". pinta isterinya.

Suaminya mengambil selembar uang dua puluh ribuan dari kantongnya lalu mengacungkannya dimuka cermin.

"Lihatlah uang dicermin itu ? Itu untukmu, yang ini, " ( kata suaminya sambil memasukkkan uang itu kembali kekantongnya ), adalah uangku."

Keesokan sorenya, saat pulang si suami mendapatkan meja penuh dengan hidangan, sate, gulai, sop, ayam goreng dan lain-lain yang menggoda selera.

"Darimana kau dapatkan uang untuk semua ini ? " tanya sang suami dengan suara nyaring.

Isterinya membawa kemuka cermin.

"Lihatlah tubuh ini pada cermin ? Itu adalah milikmu. Dan yang ini, " (ujarnya sambil mengangkat roknya ), " adalah milik pedagang daging "

Hati-hati Kencing Di Kuburan
Seperti yang sering mereka lakukan, malam itu dua sahabat wanita, Ana dan Ani pergi bersenang-senang berdua saja tanpa membawa serta suami mereka.
Mereka pergi ke sebuah pub dan kebetulan di sana ada acara seru. Mereka begitu menikmati malam itu sampai akhirnye mereka teler kebanyakan minum.
Ketika pulang larut malam, keduanya merasakan dorongan untuk buang air. Si Ana lalu mengajak singgah di kuburan yang mereka lewati. Dasar mabuk berat mereka tidak punya rasa takut sama sekali.
Begitulah mereka melakukan hajatnya di balik nisan-nisan kuburan itu. Ana tidak punya apa-apa untuk mengelap, jadi dia lap saja pakai CDnya lantas dibuangnya di sana.
Tapi si Ani kebetulan mengenakan CD berharga mahal jadi dia enggan menggunakannya. Setelah meraba-raba dia menemukan penggantinya, sehelai pita besar dari atas salah satu makam.
Kelihatannya pita itu bagian dari rangkaian bunga yang tadi siang ditaruh di atas makam itu. Sesudahnya merekapun pulang.
Besoknya suami Ana menelepon suami Ani dan berkata, "Kita mesti hentikan acara senang-senang kedua cewek ini!. Coba bayangin, tadi malam istriku pulang tanpa make celana dalam!"
"Itu belum apa-apa Bro!", jawab suami Ani. "Istriku pulang dengan sehelai kartu ucapan di celah bokongnya, dan disana ada tulisan: "Dari seluruh penghuni asrama prajurit. Kenangan indah bersamamu tidak akan pernah kami lupakan."

Dari Bodoh Menjadi Cerdas
Seorang bapak mengajak anaknya yang baru berusia tujuh tahun ke kamp perkemahan kaum nudis. Si anak terheran-heran melihat berbagai macam ukuran kemaluan pria.

Si bapak menjelaskan kepada anaknya, "Nak, besar kecilnya kemaluan itu ditentukan oleh kecerdasan. Kemaluan orang cerdas biasanya besar dan kemaluan orang bodoh biasanya kecil."

Beberapa hari setelah itu, si anak lapor kepada bapaknya ketika ia baru pulang dari kerja, "Pak, tadi siang ibu bercanda dengan orang bodoh di dalam kamar. Tapi makin lama saya lihat orang itu semakin cerdas."
Share this article :

Post a Comment

 
Contact Us : Facebook | Twitter | Feeds
Copyright © 2011. Himappen Jabodetabek - All Rights Reserved
Great Created by Creating Website Modify by Agaz Santiago
Proudly powered by Blogger